Kitab Shalat
5. Kitab Shalat
Bab 1. Permulaan azan ( HR.MUSLIM No:568 ) Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Dahulu, orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu salat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk salat.
Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi.
Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar berseru untuk salat?
Rasulullah saw. bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat.
Bab 2. Perintah menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat ( HR.MUSLIM No:569 ) Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Bilal diperintahkan agar menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat.
Bab 3. Sunat menunjuk dua orang muazin untuk satu mesjid ( HR.MUSLIM No:573 ) Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. mempunyai dua muazin, Bilal dan Ibnu Ummu Maktum yang buta.
Bab 4. Sunat membaca seperti yang dikumandangkan muazin bagi yang mendengar azan kemudian membaca selawat untuk Nabi saw. dan memohon wasilah untuknya ( HR.MUSLIM No:576 ) Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau mendengar azan, maka bacalah seperti yang dikumandangkan muazin.
Bab 5. Keutamaan azan dan larinya setan ketika mendengar azan ( HR.MUSLIM No:582 ) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., Beliau bersabda: Sesungguhnya setan, apabila mendengar azan untuk salat, ia berlari sambil terkentut-kentut sampai tidak mendengarnya lagi.
Ketika azan telah berhenti, ia kembali menghasut. Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai tidak mendengarnya. Ketika iqamat telah berhenti, ia kembali menghasut lagi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan