Khamis, 4 Disember 2025

MIMPI RASULLULLAH S.A.W...Saturday, 28 December 2013

 

Saturday, 28 December 2013

MIMPI RASULLULLAH S.A.W

9 Mimpi Nabi Muhammad SAW (Petikan dari facebook.com)
selepas baca SILAKAN SHARE…..

Daripada Abdul Rahman Bin Samurah ra berkata, Nabi Muhammad saw bersabda:

“Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada malam aku sebelum di Israqkan……..”

1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah di datang oleh malaikatul maut dengan keadaan yg amat mengerunkan untuk mengambil nyawanya,maka malaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan oleh KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.

2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat WUDUKNYA YANG SEMPURNA.

3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis lakhnatullah, maka ia diselamatkan dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada Allah.

4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut Ahzab,tetapi SOLATNYA YANG KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari seksaan itu.

5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali dia mendatangi satu telaga di halang dari meminumnya,ketika itu datanglah pahala
 PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT memberi minum hingga ia merasa puas.

6. Aku melihat umatku cuba untuk mendekati kumpulan para nabi yang sedang duduk berkumpulan-kumpulan, setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah 
MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYA sambil ke kumpulanku seraya duduk disebelahku.

7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gelita di sekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan binggung, maka datanglah pahala
 HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT lalu mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang-benderang.

8. Aku melihat umatku cuba berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidak pun membalas bicaranya,maka menjelmalah 
SIFAT SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya,lalu berbicara mereka dengannya.

9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya, maka segeralah menjelma pahala 
SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KERANA ALLAH SWT lalu menabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.

BERSABDA RASULULLAH SAW: 
“SAMPAIKANLAH PESANANKU KEPADA UMATKU
YANG LAIN WALAUPUN DENGAN SEPOTONG AYAT”

Antara Sifat-Sifat Rasulullah s.a.w yang patut di contohi :-
- Paling penyabar
- Tidak sombong
- Tawaduk dan Tenang
- Tidak terganggu dengan urusan dunia
- Paling berani, paling adil dan paling menjaga diri.
- Sangat pemalu – tidak tetap pandangannya pada muka seseorang
- Mengasihi umat dan menyayangi ahli bait (keluarga) dan sahabatnya.
- Suka menunaikan pelawaan/undangan hamba sahaya dan orang merdeka
- Tangan Baginda tidak pernah menyetuh wanita yang bukan hambanya atau – - muhrimnya.
- Baginda adalah manusia yang pemurah, suka bersedekah apa yang ada pada dirinya.
- Makanannya hanyalah tamar dan syair, selebihnya adalah untuk jalan fiisabilillah
- Menampal sandalnya, kainnya dan mengurus kepentingan keluarganya.
- Lebih mengutamakan orang lain daripada diri baginda sendiri.
- Tidak pernah meminta pertolongan orang-orang musrik
- Menerima hadiah walaupun seteguk air/sepaha arnab
- Baginda akan membalas hadiah yang diterima.
- Baginda tidak memakan harta sedekah.
- Makan tanpa bersandar dan tanpa meja
- Baginda akan berhenti makan sebelum kenyang
- Paling beradab ketika makan dan menghadap hidangan
- Suka berpuasa, mengikat batu pada perutnya apabila lapar
- Saputangannya adalah kedua telapak kakinya.
- Bercincin perak di jari manis kanan dan kiri
- Menyukai kebersihan dan bau-bauan
- Berkenderaan kaldai dan unta
- Mengunjungi orang susah dan sakit
- Memuliakan orang-orang berakhlak
- Pembela golongan lemah dan wanita
- Memuliakan tetamu dan jiran tetangga
- Suka menasihati dan memberi tunjuk ajar
- Berbuat baik dengan golongan bangsawan
- Tidak takut kepada raja kerana kerajaannya
- Duduk dan makan bersama orang-orang miskin
- Tidak berdendam, Tidak memutuskan silaturrahim
- Tidak memukul kecuali bertujuan di atas jalan Allah SWT
- Bergurau/tersenyum dan tidak mengatakan kecuali yang benar.
- Memarahi dan melaksanakan kewajipannya atas dasar kebenaran
- Tidak pernah mencaci, memaki hamun, mengutuk dan menganiaya




DUNIA MALAIKAT



DUNIA MALAIKAT


Segala puji hanya untuk Allah Ta’ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah Subhanahu wa Ta’ala semata yang tidak ada sekutu bagi -Nya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba’du:


Diantara salah satu prinsip yang diyakini oleh aqidah Ahlu sunah wal jama’ah ialah beriman kepada para malaikat, dimana keimanan ini merupakan bagian dari rukun iman yang enam. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya, sebagaimana yang telah dikabarkan dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ » [أخرجه مسلم]


“Malaikat (adalah makhluk yang) diciptakan dari cahaya, sedang jin itu diciptakan dari api neraka yang menyala-nyala, adapun Adam diciptakan dengan apa yang kalian disifati“. [HR Muslim no: 2996].


Para malaikat adalah hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dibebani untuk melaksanakan ibadah, dan mereka senantiasa tunduk dan merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala secara sempurna, dengan tidak pernah melanggar perintah -Nya serta mengerjakan segala apa yang diperintahkan oleh -Nya. Maka salah satu kewajiban kita ialah mengimani nama-nama mereka sebatas yang kita ketahui namanya, begitu pula kita mengimani sebatas pengetahuan kita tentang tugas mereka masing-masing, mereka mempunyai jasad, sebagiannya ada yang memiliki dua sayap, ada yang tiga sayap dan empat bahkan ada yang lebih banyak lagi dari itu. Ini sebagai sanggahan bagi orang yang mengira bahwa malaikat hanya sekedar ruh.  Dalilnya adalah firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:


 ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ جَاعِلِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُوْلِيٓ أَجۡنِحَةٖ مَّثۡنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَۚ يَزِيدُ فِي ٱلۡخَلۡقِ مَا يَشَآءُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ   [ فاطر: 1]


“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. [Faathir/35: 1]


Dalam hadits dijelaskan, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat malaikat Jibril yang mempunyai enam ratus sayap. [HR Bukhari no: 4856. Muslim no: 174].


Mereka adalah makhluk yang tidak makan dan minum, tidak pernah merasa bosan dan capai. Mereka berdiri beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala serta taat kepada-Nya, selalu terikat dengan perintah-perintah -Nya tanpa diiringi rasa bosan dan malas. Sehingga tidak mungkin mereka disamai oleh manusia dalam hal ibadah. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan akan hal itu dalam firman-Nya:


فَٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُۥ بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَهُمۡ لَا يَسۡ‍َٔمُونَ [ فصلت: 38]


“Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada- Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu”.[Fushshilat/41: 38].


Artinya mereka tidak pernah merasa bosan.


Setiap individu dikalangan mereka ada tugas khusus yang diemban. Adapun akhlak serta perilakunya semuanya mulia lagi luhur. sebagaimana digambarkan oleh Allah Ta’ala didalam firman-Nya:


بِأَيۡدِي سَفَرَةٖ ١٥ كِرَامِۢ بَرَرَةٖ [ عبس: 15-16]


“Di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti”.  [Abasa/80: 15-16].


Allah Ta’ala telah menjadikan tabiat yang dimiliki pemalu. Seperti yang dijelaskan oleh sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَلاَ أَسْتَحِى مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى مِنْهُ الْمَلاَئِكَةُ » [أخرجه مسلم]


“Tidakkah aku (juga) merasa malu dari seseorang yang para malaikat malu padanya“. [HR Muslim no: 2401].


Tugas Para Malaikat.

Jibril tugasnya adalah menyampaikan wahyu yang dibawa turun dari sisi Allah Ta’ala untuk disampaikan kepada para rasul. Israfil tugasnya adalah meniup ruh kehidupan, sedang Mikail tugasnya ialah menurunkan hujan dan menumbahkan tanaman. Dan bila dicermati maka ketiga malaikat tersebut semuanya membawa tugas yang mengantarkan pada kehidupan. Jibril bertugas sebagai pembawa wahyu, dan wahyu merupakan kehidupan bagi hati. Mikail bertugas menurunkan hujan serta menumbuhkan tanaman, maka itu merupakan kehidupan bagi dunia, sedang Israfil bertugas meniup ruh maka pada ruh adalah kehidupan bagi jasad diakhirat.


Inilah rahasia kenapa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam seringkali bertawasul dengan nama-nama mereka dalam rububiyah Allah azza wa jalla, pada do’a iftitah tatkala sholat malam. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ » [أخرجه مسلم]


“Ya Allah, rabbnya Jibril, Mikail dan Israfil…” [HR Muslim no: 770].


Diantara mereka ada yang diberi tugas untuk mencabut nyawa Bani Insan, atau mencabut ruh tiap makhluk yang bernyawa, mereka bernama malaikat pencabut nyawa serta para pembantunya. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta’ala:


حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا يُفَرِّطُونَ  [ الأنعام: 61]


“Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”. [al-An’aam/6: 61].


Ada lagi para malaikat yang bertugas keliling dimuka bumi guna mencari majelis dzikir. Demikian pula ada malaikat yang bertugas mencatat amal perbuatan manusia. Sebagaimana diterangkan oleh Allah Ta’ala didalam firman -Nya:


Baca Juga  Sifat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Dekat

وَإِنَّ عَلَيۡكُمۡ لَحَٰفِظِينَ – كِرَامٗا كَٰتِبِينَ – يَعۡلَمُونَ مَا تَفۡعَلُونَ   [ الإنفطار: 10-12]


“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [al-Infithar/82: 10-12].


Diantara mereka ada malaikat yang bergiliran untuk mengawasi bani Insan siang dan malam. Sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «  يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ وَصَلَاةِ الْفَجْرِ» [أخرجه البخاري ومسلم]


“Ada malaikat yang terus bergiliran mengawasi kalian diwaktu siang dan diwaktu malam. Dan mereka bertemu serta bergantian tugas dikala waktu sholat shubuh dan sholat ashar“. [HR Bukhari no: 555. Muslim no: 632].


Dan yang lain, ada yang bertugas untuk menjaga neraka dan jumlah mereka sebanyak sembilan belas. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta’ala dalam firman-Nya:


 عَلَيۡهَا تِسۡعَةَ عَشَرَ [ المدثر: 30]


“Dan di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga)”. [al-Muddatstsir/74: 30].


Dan yang terbesar diantara mereka adalah malaikat penjaga neraka.


Lalu ada malaikat penjaga gunung, sebagaimana datang penjelasan tentang namanya dalam hadits riwayat Muslim, disaat malaikat tadi mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam lalu memperkenalkan diri dengan mengatakan, “Aku adalah malaikat penjaga gunung“. HR Muslim no: 1790.


Kemudian setiap malaikat yang berada diatas langit, masing-masing berada dalam kondisi beribadah, ada diantara mereka yang berdiri menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala sepanjang hayatnya, ada lagi yang kerjaannya ruku’ sepanjang hidupnya, ada lagi diantara mereka yang amalannya hanya sujud terus menerus, dan ada pula diantara mereka yang mengerjakan berbagai aktivitas bentuk ibadah lainnya. Dijelaskan oleh Allah Ta’ala didalam firman-Nya:


وَمَا مِنَّآ إِلَّا لَهُۥ مَقَامٞ مَّعۡلُومٞ  [ الصافات: 164]


“Tidak ada seorangpun di antara Kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu”. [ash-Shaaffat/37: 164].


Maksudnya tidak ada satu tempat pun diatas langit melainkan ada tempat yang digunakan oleh malaikat untuk beribadah, yang mana mereka tidak melampaui batas tidak pula berlebih-lebihan.


Disebutkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ ,وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ, أَطَّتْ السَّمَاءُ وَحَقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا عَلَيْهِ مَلَكٌ سَاجِدٌ, لَوْ عَلِمْتُمْ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا, وَلَا تَلَذَّذْتُمْ بِالنِّسَاءِ عَلَى الْفُرُشَاتِ, وَلَخَرَجْتُمْ عَلَى أَوْ إِلَى الصُّعُدَاتِ تَجْأَرُونَ إِلَى اللَّهِ » [أخرجه أحمد]


“Sesungguhnya aku melihat apa yang kalian tidak melihatnya, aku mendengar apa yang tidak kalian dengar. (sungguh) Langit berderit menanggung beban (berat) dan pantas kalau sekiranya langit berderit. Karena tidaklah ada satu jengkalpun (dilangit) melainkan pasti ada malaikat yang sedang sujud. Kalaulah sekiranya kalian mengetahui seperti apa yang aku ketahui pastilah kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Dan kalian tidak sempat untuk bersenang-senang bersama istri, dan benar-benar kalian akan keluar dijalanan beristighosah kepada Allah“. [HR Ahmad 35/405 no: 21516].


Mereka berada dalam tingkat dan kedudukan yang berbeda-beda, berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta’ala:


وَمَا مِنَّآ إِلَّا لَهُۥ مَقَامٞ مَّعۡلُومٞ  [ الصافات: 164]


“Tidak ada seorangpun di antara Kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu”. [ash-Shaaffat/37: 164].


Diantara mereka ada malaikat yang sangat dekat kedudukannya kepada Allah ta’ala, seperti yang –Dia jelaskan dalam firman -Nya:


لَّن يَسۡتَنكِفَ ٱلۡمَسِيحُ أَن يَكُونَ عَبۡدٗا لِّلَّهِ وَلَا ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ٱلۡمُقَرَّبُونَۚ  [ النساء: 172]


“al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah)”. [an-Nisaa’/4: 172].


Dan malaikat terdekat yang paling mulia ialah Jibril a’laihi sallam, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensifati dirinya dengan Ruhul Qudus, dan Ruhul Amin serta yang mempunyai kekuatan. Sebagaimana disinggung oleh Allah Ta’ala didalam firman   -Nya:


إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولٖ كَرِيمٖ – ذِي قُوَّةٍ عِندَ ذِي ٱلۡعَرۡشِ مَكِينٖ  [التكوير: 19-20]


“Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”. [at-Takwiir/81: 19-20].


Maksudnya malaikat Jibril adalah malaikat yang punya kedudukan dan tempat yang tinggi disisi Allah azza wa jalla.


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang menjelaskan sedikit tentang malaikat Jibril, beliau berkata, “Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام مُنْهَبِطًا قَدْ مَلَأَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَعَلَيْهِ ثِيَابُ سُنْدُسٍ مُعَلَّقًا بِهِ اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ » [أخرجه أحمد]


“Aku pernah melihat Jibril turun memenuhi langit dan bumi dengan memakai pakaian sutera dan melingkar padanya permata dan intan“. [HR Ahmad 41/378 no: 24885]


Masih dalam riwayat Imam Ahmad dalam redaksinya sahabat Abdullah bin Mas’ud, ketika menjelaskan firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:


 وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ – عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ  [ النجم: 13-14]


“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha”.[an-Najm/53: 13-14].


Beliau menceritakan, “Telah bersabda Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ جِبْرِيلَ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عَلَيْهِ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ يُنْثَرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ الدُّرُّ وَالْيَاقُوتُ » [أخرجه أحمد]


“Aku melihat Jibril tatkala di Sidratul Muntaha, dirinya memiliki enam ratus sayap yang menaburkan dari bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda“.[HR Ahmad 7/31 no: 3915].


Baca Juga  Cabang-Cabang Iman

Adapun malaikat yang paling utama ialah malaikat yang ikut perang Badar, berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dari Mu’adz bin Rifa’ah bin Rafi’ dari ayahnya. Dan ayahnya adalah seorang sahabat yang ikut peperangan Badar. Bahwa Jibril ‘alaihi sallam bertanya pada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Apa yang kalian katakan terhadap orang yang ikut perang Badar dikalangan kalian? Beliau menjawab, “Muslim terbaik yang ada diantara mereka, atau ucapan yang senada dengan ini. Lalu Jibril menimpali, “Demikian pula para malaikat yang ikut peperangan Badar”. HR Bukhari no: 3992.


Adapun tabiat yang mereka miliki sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan adalah tabiat yang mulia, seperti yang Allah Subhanahu wa Ta’ala gambarkan dalam firman -Nya:


عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ  [ التحريم: 6]


“Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras”.[at-Tahriim/66: 6].


Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah radiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «أُذِنَ لي أنْ أُحَدِّثَ عن مَلَك مِن ملائكة الله مِن حَمَلَةِ العَرْش، إنَّ ما بين شَحْمةِ أُذُنِه إلى عاتِقِه مَسِيرةُ سبعِمائة عام» [أخرجهأبو داود]


“Aku telah diijinkan untuk menceritakan tentang malaikat  dari malaikatnya Allah yang memanggul Arsy, sungguh jarak antara kuping dan pundaknya sepanjang perjalanan tujuh ratus tahun“.[ HR Abu Dawud no: 4728. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam silsilah ash-Shahihah 1/282 no: 151].


Jumlah Para Malaikat

Jumlah para malaikat tidak ada yang mengetahui berapa pastinya kecuali Allah azza wa jalla, sebagaimana disinggung dalam firman -Nya:


وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ  [ المدثر: 31]


“Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri”. (QS [al-Mudatstsir/74: 31].


Digambarkan dalam sebuah hadits yang menjelaskan bagaimana banyaknya jumlah mereka, disebutkan dari Malik bin Sha’sha’ah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ  » [أخرجه البخاري ومسلم]


“Ini adalah Baitul Makmur didalamnya ada malaikat sebanyak tujuh ribu yang setiap harinya melaksanakan sholat didalamnya, dan apabila mereka keluar maka tidak ada satu pun yang kembali lagi“. [HR Bukhari no: 3207. Muslim no: 162].


Dalam redaksinya Imam Muslim dikatakan, “Lalu mereka tidak kembali lagi kesana..”. al-Hafidh Ibnu Hajar menjelaskan, “Dan diambil dari hadits ini sebagai dalil bahwa malaikat adalah makhluk terbanyak jumlahnya, dikarenakan tidak bisa diketahui berapa jumlah secara keseluruhannya disebabkan setiap hari pasti ada yang masuk kesana sebanyak tujuh ribu, kecuali kita hanya bisa mengetahui dari hadits ini bilangan tersebut”. [1]


Dan malaikat tidak akan masuk pada rumah yang terdapat didalamnya gambar bernyawa, patung atau anjing. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Thalhah Radhiyallahu ‘anhu:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ كلب أو صُورَةٌ » [أخرجه البخاري ومسلم]


“Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk pada rumah yang didalamnya ada anjing atau gambar (bernyawa)”. [HR Muslim no: 2106. Dalam salah satu redaksi, dijelaskan, “Dan patung”. HR Bukhari no: 3225. Muslim no: 2107]


Dikalangan malaikat, juga ada yang mengucapkan amin terhadap bacaan orang yang sedang sholat, sambil mendo’akan, “Ya Allah, bagi -Mu pujian itu dilantunkan”. Mereka juga mendo’akan orang yang menunggu sholat ditegakkan, memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, mendo’akan mereka untuk masuk ke dalam surga, melaknat orang kafir, atau orang yang mengangkat senjata pada saudaranya, perempuan yang enggan diajak berhubungan badan oleh suaminya, mereka mendo’akan orang-orang yang mengajarkan kebaikan, sebagaimana itu semua telah dijelaskan dalam al-Qur’an maupun sunah.


Kesimpulan

Wajib bagi seorang mukmin untuk mengimani adanya para malaikat serta mencintai mereka, dan mengetahui kedudukan mereka. Allah Ta’ala menjelaskan dalam firman -Nya:


بَلۡ عِبَادٞ مُّكۡرَمُونَ – لَا يَسۡبِقُونَهُۥ بِٱلۡقَوۡلِ وَهُم بِأَمۡرِهِۦ يَعۡمَلُونَ [ الأنبيا: 26-27]


“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului -Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah –Nya”. [al-Anbiyaa’/21: 26-27].


Oleh karenanya wajib bagi seorang mukmin untuk menjauhi segala perkara yang sifatnya mengganggu serta menyakiti mereka, dan diantara perkara tersebut yang paling besar ialah kekufuran, kesyirikan dan kemaksiatan.


Mereka juga merasa terganggu sebagaimana bani Insan juga terganggu olehnya, mulai dari bau yang tidak sedap, kotoran, dan mereka juga merasa terganggu dengan air ludah yang dikeluarkan kesebelah kanan ketika sholat, yang mana semua itu telah shahih larangnya dalam hadits Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam.[2]


Akhirnya kita ucapkan segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala curahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau serta para sahabatnya.


[Disalin dari الإيمان بالملائكة عليهم السلام  Penulis Syaikh  Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, Penerjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah, Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2014 – 1435]

______

Footnote

[1]  Fathul Bari 7/215.

[2]  Lihat pembahasanya dalam Alamul Malaikah karya Syaikh Umar al-Asyqar dan Khatibul Minbariyah D. Abdul Muhsin al-Qosim 1/22-27.

Referensi : https://almanhaj.or.id/35835-dunia-malaikat.html


Malaikat Diciptakan dari Cahaya, Begini Ciri-cirinya



"Malaikat Diciptakan dari Cahaya, Begini Ciri-cirinya" 

Salah satu rukun iman yang dinyatakan dalam Al Quran adalah mengimani malaikat. Artinya umat muslim juga wajib meyakini keberadaan malaikat beserta proses penciptaannya.

Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah yang diberikan misi tertentu dalam mengatur urusan di langit maupun di bumi. Sebab menurut bahasa, malaikat berasal dari bentuk jamak dari kata malak yang berasal dari mashdar al-alukah yang berarti ar-risalah (misi atau pesan).

Sementara itu, secara istilah malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah yang diciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugasnya. Hal ini pula yang menjadikan penciptaan antara manusia dan malaikat berbeda.

Artinya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR. Muslim).


Berdasarkan hadits di atas, kita hanya sebatas mengetahui bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Sebab itulah kajian lebih lanjut terkait cahaya apa yang menjadi asal penciptaan malaikat tidak dapat dilakukan.

Menurut buku Mengundang Malaikat ke Rumah yang ditulis oleh Mahmud asy-Syafrowi, karena malaikat diciptakan dari cahaya maka malaikat pun mewarisi sifat-sifat cahaya di antaranya adalah malaikat tidak dapat terlihat dan mampu bergerak secepat cahaya.

Ciri-ciri Malaikat

Adapun mengenai ciri-ciri yang menyertai malaikat, Cendekiawan muslim Quraish Shihab dalam bukunya bertajuk 'Malaikat dalam al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat', menyebut, malaikat tidak berjenis kelamin dan tidak melakukan dosa.

Berikut ini ciri-ciri malaikat lainnya yang dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber.

 1. Berukuran Sangat Besar


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Melansir dari buku Keseimbangan Matematika Dalam Al Qur'an yang ditulis oleh Abah Salma Alif Sampayya, dalam riwayat lain disebutkan bahwa besarnya malaikat Jibril disetarakan dengan semua bintang-bintang di langit berada di antara dua alis mata malaikat Jibril.


Riwayat lain juga menceritakan tentang besarnya ukuran malaikat. Abu Dawud meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah bersabda:

"Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun." (HR. Abu Dawud)

2. Memiliki Sayap

Malaikat juga diketahui memiliki sayap sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya. Ada yang mempunyai dua sayap, ada yang tiga atau empat sayap, bahkan ada yang lebih banyak lagi.

Hal ini tercantum dalam QS. Faathir ayat 1 yang berbunyi:

الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


Artinya: "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Faathir: 1).

Masih mengutip dari buku yang sama, bunyi riwayat lain yang menyebutkan tentang sayap yang dimiliki malaikat berjumlah 600 sayap adalah sebagai berikut:

"Dari Ibnu Mas'ud RA berkenaan firman Allah yang artinya: "Maka Tuhan mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang diwahyukan-Nya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain." (QS. An-Najm: 10) Ibnu Mas'ud berkata: "Rasulullah pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya. Jibril memiliki enam ratus sayap dan setiap satu sayap mampu menutupi cakrawala." (HR. Imam Ahmad).



3. Berjumlah Banyak

Quraish Shihab dalam buku yang sama mengatakan jumlah malaikat sungguh banyak dan terhitung jumlahnya. Namun jumlah malaikat yang wajib diimani oleh umat muslim adalah 10 malaikat yaitu, Jibril, Mikail, Israfil, Izrafil, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan.

Dari sepuluh malaikat tersebut, hanya satu malaikat yang pernah dilihat oleh Nabi Muhammad dalam bentuk rupa aslinya, yaitu malaikat Jibril saat Isra' Mi'raj di Gua Hira. Hal ini pun diceritakan dalam firman Allah Quran Surat At Takwir ayat 23:

وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ

Artinya: "Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang." (QS. At Takwir: 23)

Itulah penjelasan mengenai asal penciptaan malaikat dari cahaya dan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat!


DAHSYATNYA MEMBACA AL-QUR'AN TIAP HARI - USTADZ DR SYAFIQ RIZA BASALAMAH MA

[REC] Kuliah Sirah Nabawiyyah Siri 62 | Ustaz Abd Muein Abd Rahman | 4/1...

[LIVE] TADABBUR AL-QURAN 🚨🔊‼️. 4/12/2025 (Khamis) - Surah Al A'la : Ayat 11





Allahhumma aati...Ya Allah berlah
 nafsi   jiwaku....

.taqwa ha...takwa kepadaMu.

...wa zakki ha...bersihkan jiwaku..

...anta   engkaulah .

. khairu   sebaiik2..

.manzakka ha anta  waliyuha .

.wamaula   ha...

Sikap-sikap yang mendatangkan manisnya iman

 

Sikap-sikap yang mendatangkan manisnya iman

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tiga perkara yang apabila ada dalam diri seseorang niscaya ia akan merasakan manisnya iman: menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya. Mencintai seseorang, dan ia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Benci untuk kembali pada kekufuran sebagaimana ia enggan dilemparkan ke neraka." (HR Bukhari).


Apa. Khabar..