Sunday, 28 April 2024
DATO' HATTAN- MEMBURU RINDU (Lirik)
Kemanakah hatimu kala aku
Menanti kata cinta
Mengalir air mata
Kala sepi tiba,
Terasakah langkahku makin laju
Melangkah batas rindu
Dan akupon memburu
Mentari yang jauh
Berikanlah masa untukku
Mendendangkan kasih dalam syahdu
Tidak terhenti pilu di dadaku
Terlepas bayangmu
Terasakah langkahku makin laju
Melangkah batas rindu
Dan akupon memburu
Mentari yang jauh
Kugengam angin semalam
Ku simpan jadi nyanyian
Kupeluk bayang hitamku
Menjadi kamus mimpiku
Berikanlah masa untukku
Mendendang kasih dalam syahdu
Tidak terhenti pilu di dadaku
Terlepas bayangmu
Terasakah langkahku makin laju
Melangkah batas rindu
Dan akupon memburu
Mentari yang jauh
Kugengam angin semalam
Kusimpan jadi nyanyian
Kupeluk bayang hitamku
Menjadi kamus mimpiku
Kugengam angin semalam
Kusimpan jadi nyanyian
Kupeluk bayang hitamku
Menjadi kamus mimpiku
Kugengam angin semalam
Kusimpan jadi nyanyian
Kupeluk bayang hitamku
Menjadi kamus mimpiku
Assalamualikum tuan,
Bila kubaca kata2nya sangat menarik yang selama ini daku rasanya hanya sekadar nyanyian untuk mengolah bait2 lagu dengan tonenya agar lagu menjadi menarik dan sempurna.
Bila kutulis baruku tahu bahawa lagu ini sangat simbolik dan sangat menyentuh jiwa dan perasaan. Sedehpon ada rindu dan sepi pon ada. Maha kuasa Allah yang menjadikan mereka yang mencipta senikata lagu ini sangat puitis mengagumkan . Bait bait kata yang diungkap sangat menusuk hati.
Selama hari ini kita hanya menjadi pendengarnya sahaja tanpa kita sedari betapa puitisnya bahasa yang di ungkapkan penulis. Dengan ini mengakulah daku betapa besar kurnia Allah kepada minda mereka , sangat menggagumkan.
Kau tahu sahabatku, daku jugak turut mengagumi lagu ini sekagumnya engkau. Daku tulis kembali supaya dapat kita nikmati betapa bagusnya ciptaan penulis lirik beserta pengubah lagunya. Ia membuat daku kagum dan sedar kewujudan engkau dan aku yang Allah lanjutkan di akhir usia ini dapat menjengah kembali khabar masing2. Daku tak kefacebook sekarang untuk mengelakkan diri terlihat wajah2 yang akan mengalirkan air mataku. Moga Allah pelihara.
Percayalah perasaan ini adalah ciptaan yang Maha Esa dan Kaya. Daku sentiasa mendoakan sahabat semoga Allah lapangkan hati dan sejahtera begitu juga daku berharap disebaliknya dari sahabat. Kesedihan lagu ini daku simpan hingga menjadi kamus mimpi sebagaimana ungkapan Dato' Hattan di baris akhir itu. Kepada Allah yang Maha Esajua kita serahkan segalanya.
Aku masih seperti yang dulu.
Noraini sahabatmu.