2. Kitab Iman 
Bab 1. Iman, Islam, ihsan dan kewajiban beriman kepada takdir  
( HR.MUSLIM No:10 ) 
        Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Pada suatu hari,
 Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang 
laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah 
saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, 
kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari 
berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?
 Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah 
dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, 
menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali 
bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: 
Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika 
engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang 
itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? 
Rasulullah saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak 
lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan 
tanda-tandanya; Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka 
itulah satu di antara tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi 
pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para 
penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian
 dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah. 
Kemudian Rasulullah saw. membaca firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah,
 hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan 
Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. 
Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
 diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di 
bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha 
Mengenal. Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah saw. bersabda: 
Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi
 mereka tidak melihat seorang pun. Rasulullah saw. bersabda: Ia adalah 
Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka.
   