12. Kitab Jenazah 
Bab 1. Meratapi mayit  
 ( HR.MUSLIM No:1531 ) 
        Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata: Kami sedang 
berada di dekat Rasulullah saw. ketika seorang di antara putri beliau 
menyuruh seseorang memanggil beliau dan memberi kabar bahwa anak putri 
beliau itu sedang menghadapi maut, Rasulullah saw. bersabda kepada 
utusan tersebut: Kembalilah dan kabarkan kepadanya bahwa apa yang Allah 
ambil dan Allah berikan adalah milik-Nya semata. Segala sesuatu di 
sisi-Nya adalah dengan batas waktu tertentu. Suruhlah ia untuk bersabar 
dan mengharap pahala. Utusan itu kembali dan berkata: Dia berjanji akan 
memenuhi pesan-pesan itu. Lalu Nabi saw. berdiri diikuti oleh Saad bin 
Ubadah dan Muadz bin Jabal. Aku pun (Usamah bin Zaid) ikut berangkat 
bersama mereka. Kepada Rasulullah saw. anak (dari putri beliau) 
diserahkan dan jiwanya bergolak seperti berada dalam qirbah (tempat air)
 tua. Kedua mata Rasulullah saw. menitikkan air mata. Lalu Saad 
bertanya: Apa arti air mata itu, ya Rasulullah? Rasulullah saw. 
bersabda: Ini adalah rahmat (kasih sayang) yang diletakkan Allah dalam 
hati para hamba-Nya. Sesungguhnya Allah mengasihi para hamba-Nya yang 
pengasih.
   
 ( HR.MUSLIM No:1532 ) 
        Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Saad bin 
Ubadah mengalami sakit keras, lalu Rasulullah saw. menjenguknya bersama 
Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu Waqqash dan Abdullah bin Masud. Ketika
 beliau tiba, beliau mendapatinya dalam keadaan tidak sadarkan diri. 
Rasulullah saw. bertanya: Apakah ia telah meninggal dunia? Orang-orang 
yang hadir di sana menjawab: Belum, ya Rasulullah. Kemudian Rasulullah 
saw. menangis. Ketika para sahabat melihat tangis Rasulullah saw., 
mereka ikut menangis. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Tidakkah kalian 
mendengar bahwa sesungguhnya Allah tidak menyiksa karena air mata dan 
atau karena kesedihan hati. Tetapi Dia menyiksa atau mengasihi sebab 
ini. Beliau menunjuk ke lidah beliau (maksudnya karena ratapan yang 
diucapkan lidah karena menolak qada dan takdir Allah atas si mayit).
   
Bab 2. Kesabaran adalah pada awal tertimpa musibah  
 ( HR.MUSLIM No:1534 ) 
        Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sabar itu pada awal kejadian.
   
Bab 3. Mayit disiksa karena ratapan (penyesalan) keluarganya  
 ( HR.MUSLIM No:1536 ) 
        Hadis riwayat Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: 
Sesungguhnya mayit akan disiksa karena tangis ratapan (penyesalan) 
keluarganya. 