Ahad, 22 Oktober 2023
Ancaman Bagi Orang Yang Menafsirkan Alquran Dengan Pendapatnya Sendiri
Ancaman Bagi Orang Yang Menafsirkan Alquran Dengan Pendapatnya Sendirioleh admin |
LARANGAN MENAFSIRKAN AL-QUR’AN DENGAN PENDAPAT SENDIRI atau LOGIKA
“barang siapa yang menafsirkan al-Qur’an menurut pendapatnya sendiri, hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya dari api neraka”(HR. Muslim)
Allah berfirman:
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
“janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya” (al-Isra: 36)
Umar bin Khaththab berkata: “berprasangka buruklah kepada pendapatmu sendiri dalam urusan agama”
Agama bukan ditafsir dengan akal !
Ali bin Abu Thalib berkata:
“Kalau agama adalah dengan akal maka tentu bagian bawah khuf lebih layak untuk dihusap dari pada bagian atasnya”.
Dan Syaikh Ibnu Taimiyah berkata:
“Jika agama tolak ukurnya adalah akal tentu Allah tidak akan menurunkan al-Quran karena secara fitrah manusia mampu menggunakan akal”.
Maka jelas bagi kita agama, al-Quran dan Hadits tidak bisa ditafsirkan dengan akal semata. Sehingga yang bertolak belakang dengan akal kita tolak, tapi yang wajib bagi kita adalah menjadikan akal tunduk kepada al-Quran dan as-Sunnah.
Maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolak dalil yang shahih apa lagi tsabit dari Rasulullah. Awal dari sebuah kesesatan adalah dengan penolakan seperti khawarij yang menolak taat pada pemerintah Utsman bin Affan.
KAIDAH DASAR ILMU TAFSIR
sumber hukum dalam agama islam yang paling utama adalah al-Quran dan as-Sunnah maka penting bagi kita untuk memahami kandungannya tersebut dengan ilmu tafsir yang shahih dari Nabi.
Adapun beberapa kaidah dasarnya adalah:
1. Memahami ilmu bahasa Arab, karena al-Quran dan as-Sunnah memakai b. Arab. Maka penting untuk memahami ilmu ini karena bahasa Arab adalah bagian dari agama ini.
2. Metode penafsiran pada salaf. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “ayat al-Quran ditafsirkan oleh ayat lain pada tempat lain, karena terkadang ayat al-Quran saling menafsirkan satu sama lainnya.
Apa bila tidak ditemukan ayat lain yang menafsirkannya maka carilah tafsirnya pada hadits Nabi. Dan apa bila tidak ditemukan tafsirnya pada hadits Nabi maka carilah tafsirnya pada perkataan para sahabat, karena mereka belajar langsung tafsirnya pada Nabi dan al-Quran diturunkan di tengah-tengah mereka, mereka menyaksikan langsung diturunkannya al-Quran.
Dan apa bila tidak dijumpai tafsirnya pada perkataan para sahabat maka tafsirkanlah dengan penafsiran para tabi’in karena mereka belajar langsung kepada para sahabat” (Majmu Fatawa)
Inilah metode penafsiran para salaf yang menafsirkan merujuk kepada para generasi terbaik, adapun contoh-contohnya:
A. Surat al-Baqarah: 219 ditafsirkan oleh an-Nisa: 43 dan al-Maidah: 90-91
B. Ali Imran: 103 ditafsirkan oleh ath-Thagabun: 16
C. Contoh ayat yang saling menafiskan adalah surat al-Maidah: 44, 45, 47.
3. Mengetahui asbabun nuzul suatu ayat dan asbabun wurud suatu hadits. Ini penting untuk dapat beristidlal (berdalil) untuk berhujjah dengan benar sehingga mampu menempatkan dalil pada tempatnya yang benar.
Inilah sedikit kaidah dasar dalam ilmu tafsir, maka janganlah kita menafsirkan agama dengan menurut kita sendiri atau hanya katanya. Ikuti tafsirnya atau tafsirkan sendiri dengan ilmu jika kita mampu. Jika tidak mampu maka ikuti pemahaman para ulama, dan ulama salaf mereka adalah sebaik-baiknya generasi.
Alangkah benar perkataan Ibnu Abbas tatkala beliau mendatangi kelompok khawarij yang memusuhi para ulama dan menafsirkan al-Quran menurut pendapatnya sendiri, beliau berkata:
“Aku datang dari para sahabat Rasulullah, dari kalangan muhajirin dan anshar dan dari anak paman Nabi serta menantunya (Ali bin Abi Thalib) dan tidak satupun seorang sahabat yang bersama kalian, padahal kepada mereka al-Quran diturunkan dan mereka lebih tahu tentang tafsirnya dari pada kalian” (riwayat Abu Dawud: 4037, ath-Thabary dalam Mu’jam Kabir: 10/257-258).
Maka kembalilah kepada para ulama,
وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ
“Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri (pemimpin dan ulama) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (yakni dari Rasul dan ulil amri)” (an-Nisa: 83)
“Maka bertanyalah kamu kepada ahli dzikir (ulama) jika kamu tidak mengetahui” (an-Nahl: 43).
“Akan muncul di akhir zaman suatu kaun yang berusia muda dan dangkal ilmu dengan berdalih pada al-Quran. Mereka keluar dari islam seperti keluarnya busur dari anak panah, iman mereka tak sampai tenggorokkan mereka.” (HR. Bukhary: 5057)
Ditulis secara singkat dan sederhana oleh:
Omar Ibrahim al-Imanulmuslim
*Sumber: berbagai rujukan Manhaj Salaf
reposting : https://majlissunnah.wordpress.com/2011/11/29/larangan-menafsirkan-al-quran-dengan-pendapat-sendiri/
Pengertian Hubbud Dunya
Pengertian Singkat Hubbud Dunya
Hubbud dunya atau cinta dunia yang berlebihan bisa membuat seseorang bersifat tamak dan rakus pada dunia. Hubbud dunya secara bahasa berasal dari Bahasa Arab yaitu hubbun yang artinya cinta, dan ad-dunya yang berarti dunia.
Dapat diambil pengertian bahwa hubbun dunya adalah kondisi seseorang yang mengagungkan urusan dunia sehingga membuatnya abai dengan perkara akhirat serta lalai untuk taat kepada Allah SWT. Secara sederhana, hubbud dunya adalah mencintai dunia dengan cara yang berlebihan.
Perlu dipahami, segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik bagi manusia. Cinta dan mencintai pada dasarnya adalah sesuatu hal yang baik. Namun demikian apabila terlalu berlebihan, maka akan berubah menjadi obsesi yang justru merugikan baik bagi sendiri maupun orang lain.
Inilah mengapa Rasulullah SAW merisaukan umatnya apabila terjebak ke dalam cinta yang berlebihan kepada dunia. Sebab hubbun dunya adalah sumber kehancuran umat manusia.
Terdapat beberapa penyebab seseorang jatuh ke dalam penyakit hati yang satu ini. Adapun di antara penyebab hubbud dunya adalah sebagai berikut:
- Menganggap dunia sebagai tujuan, bukan sebagai alat untuk mencapai kehidupan akhirat.
- Suka mengumpulkan harta dengan menghalalkan segala cara.
- Pelit dan kikir terhadap harta yang dimilikinya.
- Tidak rela jika hartanya lepas darinya.
- Tidak suka bersedekah dan mendermakan hartanya.
- Bersifat tamak dan serakah, yaitu selalu ingin mengumpulkan harta walaupun sudah memiliki.
- Tidak mensyukuri nikmat Allah SWT.
- Mendewakan kedudukan sosial.
Sabtu, 21 Oktober 2023
Muridku ...
Teringat daku masa mengajar murid2ku dulu. Masukke kelas, daku jadikan kemestian adalah berselawat atas Nabi Muhammas SAW sebanyak 3 kali sebelum membaca doa masuk kelas. Daku bawa trend ini daripada daku mula bekerja hinggalah ke akhir usia daku mengadap masa bersaraku. Daku jadikan ini amalah bilamana daku mengetahui bahawa betapa pentingnya dimulakan doa dengan Selawat ke atas Nabi kita Nabi Muhammad SAW.
Daku teringat semasa mengajar murid2ku yang baru meningkat usia ke awal remaja,. kenkadang daku selit dengan cerit Nabi2 kita dan satu hari daku mengajar murid Tahun 5. Di dalam kelas ini terdapat seorang murid yang agak awal sedikit perubahan ke awal remajanya. Sangat berani murid perempuan ini. Kenkadang dia tidak datang kesekolah dengan sengaja.
Daku ada double period free. Masa ini daku ambil peluang kerumahnya."S" nama muridku ini. Rumahnya tidak berapa jauh dari sekolah. Namanya masih dalam ingatanku hingga kehari ini. Murid yang agak problem akan diingati oleh guru dan yg agak luar biasa cerdik atau luarbiasa berhemah akan terpahat di hati guru. 'Very lucky' hari tu dia mahu ikutku kesekolah. Jumpa ibunya yang selalu berkata anak remajanya ini tidak mahu mendengar cakap langsung. Adiknya memberitahuku bila kakaknya bersikap begitu.
Perumahan mereka ini adalah perumahan pekerja2 kilang yang sentiasa meninggalkan anak2 bersendirian dirumah, menguruskan hal sendiri kerana ibu dan bapa pergi bekerja. Memang kesian. Banyak anak2 yang bekerja kilang jalani hidup yang begini.
Pada suatu hari masa daku relief class, daku telah rancang untuk membaca satu petikan ucapan Khutbah Rasullullah semasa "Fathul Mekah". Khutbah ini di sampaikan pada 9hb ZulhijjahTahun 10 di Lembah Uranah, Gunung Arafah. Daku kebiasaannya akan print artikel terbaik dari internet untuk muridku. Situasi kelas diam...Sangat cantik untuk membuatkan muridku pasang telinga mereka. Daku baca dengan penuh berhati2 untuk memerangkap emosi anak2 muridku ini. Satu demi satu fasa demi fasa kisah2 itu terungkap dengan penuh kesedihan. Daku mainkan perasaan mereka dengan tone yang berbeza dalam pembacaanku. Jelas ternampak pada muka mereka kesayuan. Merah muka mereka kerana sayunya. Dan paling daku takjub murid perhatianku ia itu "S" matanya terus mengalir air mata, ternampak betul kesayuan. Tidakku sangka dia yang selama ini nampak keras hati boleh menitiskan airmata ketika itu. Murid lain melihat "S" sambil ketawa sedangkan mereka juga daku nampak sedih.
Daku terus memuji S kerana sangat baik dan mendengar penuh perhatian. Bilik darjah senyap sunyi. Daku nampak S mula berubah hari demi hari. Hatinya menjadi lembut dan sangat suka menghampiriku Pada masa inilah daku selitkan nasihat2 menyentuh tentang maruah seorang perempuan dan bertapa maruah kita seorang perempuan harus kita jaga. "S" akur dan nampak benar2 paham...Syukur kepada Allah" S" berubah menjadi murid yang sopan. Cerita S yang sangat "daring" semasa mandi di sungai di mana murid lelaki yang hampir dapat membuka bajunya tersimpan dlm ingatanku. Pada masa itu seorang tua yang memanggil kawan2 perempuan" S " agar selamatkan "S" dan "S" selamat ketika tu.
sedikit petikan semasa Fathul Mekah.
Pesan khutbah terakhir Rasulullah SAW diriwayatkan Jarir ra:
"Sungguh Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda padanya, pada Haji Wada' (Haji perpisahan/haji Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam yang terakhir). Simaklah dengan baik wahai orang-orang, lalu beliau bersabda: "Jangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling bunuh dan memerangi satu sama lain," (Shahih Bukhari).
Setelah memuji dan bersyukur kepada Allah SWT, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam kemudian mengatakan:
"Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan. Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengar teliti kata-kata ku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini,"
Baca artikel detikhikmah, "Isi Khutbah Terakhir Rasulullah SAW di Arafah, Getarkan Hati Ratusan Ribu Muslim" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/dakwah/d-6366351/isi-khutbah-terakhir-rasulullah-saw-di-arafah-getarkan-hati-ratusan-ribu-muslim.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
"Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah solat lima waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikanlah zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah ibadah haji sekiranya kamu mampu. Ketahuilah bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain.
Anwar kaw - kaw kena balun dengan 2 bekas anak muridnya..
You boleh terima orang yang macam ni? Daku serahkan pada Allah. Allah ada. Aamiin.

-
Ramai orang di dunia yang mengalami kencing manis. Berikut adalah penawar mudah untuk kencing manis. Kacang Bendi adalah sayur-sayuran ...
-
Assalamualaikum...Dengar ceramahnya...Nota perlu di edit lagi... Ketua perompak Fudhail bin Iyyart yang membuat Transformasi...di jentik ol...